Ketahui jaringan kabel bawah laut, jalan tol Internet dunia



 


Pekan lalu, salah satu jaringan Kabel Kapal Selam Internasional Asia-Amerika (AAG) merusak pemeliharaan darurat. Pemeliharaan berlangsung sekitar 6 hari, mulai dari 25 hingga 19 September kemarin kemarin. Akibatnya, penyedia layanan Internet (ISP) yang menggunakan sistem, seperti AT & T, Telstra, PLDT, dll., Akan mengurangi kecepatan koneksi Internet untuk navigasi atau streaming. Jadi, apa sebenarnya artinya dengan kabel internet kapal selam? Mengapa itu memperlambat kinerja Internet jika rusak / sedang diperbaiki? Baca juga: Google Lewati Jakarta Kecepatan 18 Tbps "

Tbps Road Switch Lewati Jakarta Internet Tunggal, Snonjong ini kabel bawah air sebagai semacam jalan tol Internet yang menghubungkan daerah dengan daerah lain. Jalan tol ini kemudian digunakan sebagai jalur untuk mengirimkan data dari satu tempat ke tempat lain melalui internet. Data dapat berupa bentuk yang berbeda, seperti email, lagu-lagu yang diunduh, menonton video YouTube, dll. Artinya, wajar bahwa jalan tol rusak atau pemeliharaan, proses transmisi data juga akan terganggu. Jumlah biaya lalu lintas yang telah diteruskan pada kabel, didistribusikan ke kabel lain (jalan tol), sehingga lalu lintas menjadi tersumbat dan terhambat. Kabel kapal selam AAG yang telah diperbaiki kemarin sendirian adalah salah satu dari banyak sistem kabel bawah laut, yang melintasi persimpangan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Atas dasar data Telegraph yang dilaporkan oleh penyelidik dan dikutip oleh Kompastekno pada hari Sabtu (2/10/2020), ada sekitar 406 kabel bawah tanah yang melewati seluruh dunia, dengan panjang sekitar 1,2 juta mil. Baca juga: Kabel serat optik di Samudra Pasifik, medan perang baru Cina? Selain AAG, Indonesia juga dilintasi dengan beberapa sistem jaringan kapal selam lainnya. Berikut adalah ilustrasi jumlah kabel bawah laut yang melintasi setiap sudut negara. Lihat foto ilustrasi sistem jaringan kabel bawah air yang melintasi Indonesia.




WiFi mengulangi kabel kapal selam 

Yang menarik, koneksi internet kami telah menghargai secara nirkabel pada smartphone atau diperoleh dari koneksi Wi-Fi, ternyata tidak ditransmisikan. Dari sana, jaringan kabel bawah tanah ini akan mengirimkan data terlebih dahulu ke sel terdekat (menara seluler) atau ke stasiun pangkalan (BTS). Setelah itu, data akan ditransmisikan lagi dan didistribusikan ke perangkat nirkabel yang memerlukan koneksi Internet. 

"Itu akan berhenti menuju darat" 

untuk mendarat tidak selalu di bawah laut, berbagai kabel akan dinaikkan di permukaan dan "berhenti" di beberapa titik di suatu daerah atau negara. Titik ini biasanya dijuluki titik pendaratan. Kabel Selam AAG itu sendiri, berapa panjang mencapai 20.000 km, memiliki sejumlah titik pendaratan di luar Indonesia (daftar dapat dilihat pada tautan berikut) dan memiliki kapasitas untuk transmisi data maksimum hingga 1,92 hingga per detik. Baca: Telkom Pastikan jaringan Indihome tidak terganggu oleh kabel laut yang rusak mengikuti ilustrasi panjang dari kabel AAG yang menghubungkan beberapa negara Asia dengan Amerika Serikat, dengan titik pendaratan yang diwakili. Dengan lingkaran putih. Lihat foto ilustrasi dari kabel kapal selam AAG yang dipertahankan. 



Dapat dilihat bahwa kabel AAG tampaknya menghubungkan beberapa daerah di Asia Tenggara, Termeusk Indonesia, dengan Amerika Serikat. (Submarineecablemap.com) kemudian kabel kapal selam AAG yang diperbaiki memengaruhi layanan Internet di Indonesia? 

Bahasa Indonesia bergantung pada AAG? 

Johar Alam Rankuti, Pusat Data Kursus Presiden (IDC) Indonesia mengatakan bahwa Sekitar 90% dari lalu lintas Internet di Indonesia selalu bergantung pada lapisan kabel bawah air-3, bukan AAG. Jadi kemunduran kemarin seharusnya tidak terlalu berpengaruh pada layanan Internet di Indonesia. Ilustrasi lapisan kabel bawah air-3 dapat didengarkan pada gambar berikutnya. Lihat gambar ilustrasi kabel kapal selam Camewe-3 yang menghubungkan Indonesia dengan beberapa negara Asia. Sekitar 90% Internet di Indonesia bergantung pada kabel bawah air ini. 



(SubmarineCabap.com) Kabel Bawah Air AAG, Suite Johar, belum aktif digunakan untuk mengirimkan layanan Internet di Indonesia, meskipun PT Telkom Indonesia dan PT Indonate Tbk adalah anggota. Konsorsium aag. "AAG aktif tidak aktif di Indonesia, 90% dari lalu lintas kami selalu menggunakan Souchede-3," kata Johar saat menghubungi Kompaskno Selasa (30/9/2020). Liorwe-3 sendiri dikenal sebagai kabel optik bawah air yang menghubungkan Eropa Tenggara, Timur Tengah dan Eropa Barat yang perkembangannya diketuai oleh Perancis Telecom dan China Telecom dan dikelola oleh Singtel. Menurut Johar, AAG belum otonom di Indonesia karena selalu dibatasi oleh sistem administrasi dan teknis.


Website Kuramo

Website Kami