Mantap! 5 Robot Milik Indonesia Untuk Lawan Covid-19
Pandemi virus Covid-19 telah menyebar ke seluruh dunia. Tidak diabaikan, jumlah korban yang terinfeksi di dunia hingga 25 April 2020 direkam dengan 2.790.986 di seluruh dunia. Di Indonesia saja, jumlah pasien positif yang terpapar virus Covid-19 sama-sama menyumbang pada 8.607 pasien, dengan jumlah orang terbesar di provinsi DKI Jakarta. Dengan jumlah pasien ini, salah satu masalah krusial yang dihadapi melalui negara adalah jumlah pekerja kesehatan yang sangat terbatas (Nakes) yang tersedia untuk melayani pasien Civid-19.
Untuk mengatasi kondisi ini, berbagai negara telah membuat sejumlah terobosan. Di antara mereka adalah penggunaan teknologi menggunakan kekuatan robot untuk membantu kebutuhan profesional yang telah menjadi tanggung jawab kekuatan media. Cina adalah salah satu negara dengan penggunaan yang paling kuat di berbagai bidang pekerjaan. Selain itu, ada juga orang Italia, India dan beberapa negara lain yang juga melakukan hal yang sama.
Jangan lupa, Indonesia rupanya mulai menggunakan kekuatan robot untuk sedikit mengurangi beban kerja yang harus didukung oleh staf medis. Lalu apa jenis robot robot asli yang dilakukan? Apa yang Anda ditugaskan untuk melakukan sesuatu? Ingin tahu? Ini adalah deretan robot asli yang diproduksi oleh Indonesia yang didukung untuk berpartisipasi dalam manipulasi pandemi virus Covid-19 di lingkungan rumah sakit.
1. Amy dan temi
Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) Jakarta adalah salah satu pelopor rumah sakit yang ingin membuka untuk menggunakan kekuatan robot untuk mengatasi keterbatasan staf medis yang tersedia. Ada dua jenis robot yang digunakan, masing-masing bernama Amy dan TEMI. Dalam versi yang diterbitkan di pertengahan bulan ini, Robot Amy dipanggil untuk dialokasikan untuk pasokan makanan, obat-obatan dan semua kelengkapan pasien ke ruang isolasi-Nya. Meskipun TEMI lebih disiagakan sebagai media kontrol media dan komunikasi antara pasien keperawatan atau tim medis yang digunakan.
2. Violeta.
Ten Nopember Technology Institute (STI) Surabaya berkolaborasi dengan Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, membuat robot bernama Violeta, yang ditembak dari akronim ultraviolet Airlangga. Seperti namanya, robot ini bertanggung jawab untuk mensterilkan ruangan yang akan dan digunakan dalam proses manipulasi CVIV-19. Karena proses sterilisasi dilakukan dengan menggunakan sinar ultraviolet yang tentu sangat berbahaya ketika dilakukan oleh pekerja manusia secara langsung, maka gagasan penciptaan Violeta muncul. Robot tersebut digunakan pada Rumah sakit umum airlangga (RSUA), di Surabaya.
3. Raisa.
Duo SA-UNAIR tidak hanya berhasil menghasilkan violeta. Masih ada lebih banyak robot yang tugasnya seperti Amy di RSPJ Jakarta, yaitu "asisten" untuk staf medis yang akan mengirim semua kebutuhan seperti persediaan obat-obatan, makanan, pakaian dan berbagai kebutuhan pasien. Tergantung pada fungsinya, robot ini dinamai adalah-A-A Airlangga (Raisa) Asisten Medis Robot. Dengan menggunakan keberadaan Raisa, proses distribusi barang yang kebutuhannya tidak memerlukan kontak langsung antara pasien dan staf medis, sehingga staf medis yang tersedia dapat lebih fokus pada langkah-langkah medis yang lebih mendesak.
4. Robot Ventilator
Namun demikian dari pekerjaan akademiknya, duo universitas negeri di Surabaya juga mencoba menemukan solusi untuk kebutuhan Civid-19 pasien yang menunggas gangguan sistem pernapasan dan membutuhkan alat kipas. Karena itu tidak hanya mahal, ketersediaan alat ini juga sangat terbatas, sehingga membuatnya tidak pantas untuk membuat robot kipas. Dalam bentuk robot, agen instalasi kipas untuk pasien tidak diperlukan langsung oleh dokter dokter, sehingga ia dapat meminimalkan kontak fisik dengan risiko virus pasien ke agen media.
5. AUMR.
Universitas Telkom (Tel-U) tidak gagal memainkan peran dengan menciptakan robot seluler UVC otonom (AMR) yang digunakan untuk mensterilkan ruang isolasi pasien CVIV-19. Karena bentuk robot, proses sterilisasi dapat lebih aman karena tidak secara langsung menyiratkan pekerjaan manusia, sehingga meminimalkan kontak fisik yang dapat mentransmisikan virus Covid-19. Rencananya, AUMR akan digunakan di Rumah Sakit Pindad Bandung (SDM) dan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
PT. Kuramo juga memiliki banyak sekali kabel robotik sesuai kebutuhan di websitenya. Jadi ayo kunjungi! Dan juga kunjungi web kami.
0 Komentar